Stop Bullying: Bersatu Melawan Kekerasan di Sekolah

Bullying itu apa sih?
    Bullying adalah perilaku yang sering kali dilakukan secara berkelompok dan bersifat merendahkan, menyakiti, atau mengintimidasi seseorang secara berulang dan sengaja. Ini dapat termanifestasi dalam berbagai bentuk, termasuk ancaman verbal, pelecehan fisik, penolakan sosial, atau melalui platform digital. 
    Bullying sering kali dilakukan oleh individu atau kelompok yang memiliki niat untuk mendominasi atau mengendalikan korban yang mungkin dianggap berbeda atau lebih lemah. Fokus utama bullying sering kali di sekolah, tetapi dapat terjadi di lingkungan lain, seperti tempat kerja atau online.
    Dampaknya pada korban dapat mencakup masalah kesehatan mental, rendahnya harga diri, isolasi sosial, dan bahkan potensi risiko kesehatan jangka panjang. Penting untuk mengidentifikasi, mencegah, dan menanggapi bullying melalui upaya kolaboratif yang melibatkan pendidik, orang tua, dan seluruh masyarakat.

Apa saja jenis-jenis bullying?
Tindakan
 bullying melibatkan berbagai bentuk perilaku yang merugikan dan merendahkan korban, diantaranya:
1. Bullying verbal, mencakup ejekan, cemoohan, dan ancaman verbal.
2. Bullying fisik, melibatkan kekerasan fisik, seperti pukulan atau tendangan.
3. Bullying relasional atau sosial, terjadi melalui penolakan sosial, mengucilkan, atau menyebarkan
    gosip negatif untuk merusak hubungan sosial korban.
4. Bullying online atau cyberbullying, terjadi melalui platform digital dan dapat mencakup penyebaran
    pesan berbahaya, pengejaran online, atau pencemaran karakter melalui media sosial.
5. Bullying tersembunyi, 
biasanya tidak mudah dideteksi sehingga sering dikenal sebagai
    penindasan terselubung (covert bullying), 
melibatkan tindakan diskriminatif atau eksklusif yang
    kurang terlihat secara langsung, seperti mengabaikan atau menolak bekerja sama.

Mengapa bullying bisa terjadi?
    Bullying dapat disebabkan oleh berbagai faktor kompleks, antara lain:
1. Faktor lingkungan sosial yang tidak mendukung, dimana tingkar pengawasan dari pihak otoritas masih tergolong kurang atau rendah sehingga dapat memfasilitasi perilaku bullying.
2. Faktor ketidaksetaraan kekuasaan, dimana pelaku merasa lebih kuat dan dominan daripada korban.
3. Faktor kurangnya pemahaman terhadap perbedaan individu, seperti perbedaan sosial, budaya,
    penampilan fisik, dan semacamnya dapat memicu terjadinya bullying.
4. Faktor psikologis, dimana individu yang terlibat dalam bullying mungkin mengalami stres atau
    tekanan emosional sehingga menggunakan perilaku intimidasi sebagai cara mengatasi dan
    mengeskpresikan ketidakpuasan mereka. 

    Faktor-faktor ini sering saling terkait dan dapat menciptakan kondisi yang mendukung perilaku intimidasi. Lingkungan sekolah atau tempat kerja yang tidak mendukung, kurangnya pengawasan, dan ketidaksetaraan sosial dapat memberikan kesempatan bagi pihak yang membully untuk melibatkan diri dalam perilaku tersebut.
    Selain itu, kekurangan empati dan keterampilan sosial atau komunikasi juga dapat memperburuk situasi, karena individu yang melakukan bullying mungkin tidak memahami maupun peduli dengan dampak yang ditimbulkan pada korban.

Gimana sih cara pencegahan dan penanganan dalam mengatasi bullying?
    Dalam beberapa tahun terakhir, kasus bullying di kalangan pelajar semakin meresahkan masyarakat. Kekerasan verbal, fisik, dan psikologis terhadap rekan sekelas tidak hanya merugikan korban secara langsung, tetapi juga menciptakan lingkungan belajar yang tidak aman. Fenomena ini menuntut respons serius dari semua pihak untuk memberantasnya.
    Pendidikan adalah kunci untuk memberantas bullying. Sekolah harus menjadi tempat yang aman dan mendukung bagi setiap siswa. Program anti-bullying yang efektif dapat diintegrasikan dalam kurikulum, memberikan pemahaman kepada siswa tentang dampak negatif dari perilaku tersebut dan mendorong sikap empati serta penghargaan terhadap keberagaman.
    Peran orang tua juga sangat penting dalam mengatasi masalah ini. Komunikasi terbuka antara orang tua dan anak dapat membantu mendeteksi tanda-tanda bullying lebih awal. Orang tua perlu mendukung anak-anak mereka untuk melaporkan kasus bullying dan memberikan dukungan emosional yang kuat untuk mengatasi dampak psikologisnya.
    Lingkungan digital juga perlu diperhatikan. Bullying tidak lagi terbatas pada lingkungan sekolah, melainkan dapat melibatkan dunia maya. Penyuluhan mengenai etika digital dan perlindungan online harus menjadi bagian dari pendidikan modern untuk melindungi siswa dari ancaman di dunia maya.
    Melalui perubahan sikap dan tindakan kolektif, kita dapat menciptakan budaya sekolah yang menghormati perbedaan, menghargai keunikan setiap individu, dan mengecam segala bentuk kekerasan. Stop bullying bukanlah slogan kosong, tetapi panggilan aksi bersama untuk menciptakan masa depan di mana setiap siswa dapat tumbuh dan belajar tanpa takut menjadi korban intimidasi. Mari bersatu melawan bullying untuk menciptakan dunia yang lebih baik bagi generasi mendatang. 

#StopBullying #BersatuMelawanBullying #BersamaLawanBullying

SIMBOL YORDANIA


    Tempat ini adalah simbol Yordania, sebuah kota kuno bersejarah dan arkeologi di Yordania Selatan yang dibangun suku Nabatea pada abad ke-4 SM, sekaligus merupakan situs di persimpangan warisan alam dan budaya yang membentuk lanskap budaya unik. Pada awalnya, tempat ini dikenal sebagai Raqmu oleh penduduknya. Sejak Johann Ludwig Burckhardt pernah menemukan kembali reruntuhan kota di Petra pada 1812, warisan budaya tersebut telah menarik berbagai minat orang dalam sejarah kuno dan budaya Nabatea, seperti wisatawan, peziarah, pelukis, dan sarjana. 
    Petra berbatasan dengan gunung Jabal Al-Madbah, di cekungan yang dikelilingi pegunungan yang membentuk sisi timur lembah Arabah yang membentang dari Laut Mati ke Teluk Aqaba. Orang-orang Nabatea adalah orang Arab nomaden yang berinvestasi di Petra yang dekat dengan rute perdagangan dupa dengan menjadikannya sebagai pusat perdagangan regional utama. Daerah sekitar Petra telah dihuni sejak 7000 SM, dan orang-orang Nabatea mungkin telah menetap di tempat yang akan menjadi ibu kota kerajaan mereka pada awal abad ke-4 SM. Pekerjaan arkeologi hanya menemukan bukti kehadiran Nabatea sejak abad ke-2 SM. Pada saat itu, Petra telah menjadi ibu kota mereka.
    Pada tanggal 6 Desember 1985, Petra ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia. Dalam jajak pendapat populer pada tahun 2007, Petra dinobatkan sebagai salah satu dari 7 Keajaiban Dunia Baru. Taman Purbakala Petra (PAP) menjadi badan hukum otonom atas pengelolaan situs ini pada Agustus 2007.

TEMBOK NAGA

 

    Berlika-liku dan berkelok-kelok bagaikan naga yang melintasi gunung dan menyeberangi lembah. Tingginya kira-kira setinggi bangunan bertingkat tinggi. Panjangnya pun luar biasa, yaitu lebih dar 2.410 kilometer. Tidak heran jika ia dinamai Tembok Besar Cina!
    Pada suatu hari, Cina diperintah oleh banyak penguasa. Mereka kerap membangun tembok untuk melindungi negeri dan rakyatnya. Kira-kira 2 ribu tahuin yang lalu, kaisar pertama seluruh daratan Cina memutuskan untuk menyambung sebagian tembok tadi. Ia ingin melindungi Cina terhadap serangan dari utara dan sejak saat itu, pembangunan tembok raksasa pun dimulai. 
    Tembok ini dibuat dari tanah, batu, dan batu bata. Bagian atasnya cukup lebar sehingga dapat digunakan untuk jalan lewatnya pasukan dan penunggang kuda. 
    Bertahun-tahun kemudian, kaisar-kaisar lain memperbaiki dan menambahkan bagian baru pada tembok tersebut. Pembangunan terakhir dilakukan kira-kira empat ratus tahun yang lalu. Sebagian besar tembok raksasa masih berdiri kini. Namun, tembok ini sudah tidak berfungsi sebagai perlindungan karena adanya pesawat yang dapat terbang melintasinya.

CANDI YANG DULU DILUPAKAN


    Ahli purbakala memperkirakan bahwa candi ini dibangun bangsa Syailendra sekitar tahun 800 dan selama 150 tahun merupakan pusat peziarahan umat Budha. Namun, pada pertengahan abad ke-9, kekuasaan Syailendra lenyap dan kerajaan Mataram runtuh. Pusat kekuasaan dan kebudayaan pun berpindah ke Jawa Timur, membuat candi ini dilupakan orang sehingga pohon dan tumbuhan menutupinya selama ratusan tahun.
    Pada awal abad ke-19, Candi Borobudur memikat hati Raffles, kepala pemerintah Inggris di Indonesia pada masa itu. Ia memerintahkan bawahannya, Cornelis, untuk menyelidiki tempat ini. Penyelidikan dan perbaikan terus diadakan pemerintah Belanda dan pemerintah Indonesia sendiri. Pada tahun 1983, pemerintah Indonesia berhasil memugar Candi Borobudur. Bantuan juga mengalir melalui UNESCO dari lembaga nasional dan internasional.
    Candi Borobudur terletak di atas bukit, berbentuk piramida yang dipotong puncaknya, serta terdiri dari enam teras persegi dan dua teras bundar yang tersusun bagai anak tangga. Anak tangga batu dan plengkung batu ukir menghbungkan teras-terasnya. Pada dinding teras persegi, terdapat batu balok ukir yang meriwayatkan hidup Budha dan ajarannya menurut beberapa naskah. Ada relung yang berpatung Budha, juga ada stupa raksasa berbentuk lonceng yang dikelilingi stupa-stupa kecil di puncak terasnya. Kita akan berjalan sejauh 4,8 kilometer jika naik dan mengelilingi teras sampai puncaknya.

TEMPAT TINGGAL SANG DEWI

 


    Di masa silam, orang Yunani dan orang Romawi percaya akan keberadaan dewa-dewi. Cerita yang disebut sebagai mitos dikarang untuk mengisahkan dewa-dewi tersebut untuk mempermudah cara menjelaskan benda-benda alam yang tidak dapat dipahami manusia, juga menerangkan bahwa dewa-dewi memiliki kekuasaan istimewa yang dapat digunakan untuk membantu atau mencelakai manusia. 
    Salah satu dewi tersebut adalah pelindung binatang liar. Orang Yunani menyebutnya "Artemis", sedangkan orang Romawi menyebutnya "Diana". Orang Yunani membangun sebuah kuil beserta patung di dalamnya untuk menghormati sang dewi. 
    Kuil tersebut dibuat dari batu pualam putih yang berkilauan berkat emasnya. Bangunan ini sangat besar hingga ada yang mengatakan bahwa kuil tersebut menjulang tinggi ke awan. Kuil Artemis telah didirikan selama lebih dari 2.500 tahun yang lalu. Pembangunan kuil ini memakan waktu yang sangat lama. Setelah selesai, orang berduyun-duyun datang dari jauh untuk melihatnya. 
    Di kemudian harinya, kuil tersebut hancur dimakan api. Namun, karena orang-orang sangat mencintai Artemis, kuil tersebut dibangun kembali di tempat itu juga dengan lebih mengagumkan. Bertahun-tahun kemudian, serdadu musuh membakar kuil tersebut. Sayangnya, kuil ini tidak pernah dibangun kembali dan hanya menyisakan reruntuhannya yang terdapat di Efesus, Turki.

RAKSASA PENCAKAR LANGIT


    Bangunan ini menjulang tinggi mencakar langit bagaikan raksasa perkasa. Tinggi gedung bertingkat itu adalah 443 meter. Raksasa pencakar langit tersebut adalah gedung tertinggi di dunia, Sears Tower atau Willis Tower, di Chicago, Illinois. 
    Perencanaan Sears Tower membutuhkan waktu kira-kira tiga tahun, kemudian membutuhkan empat tahun dan jutaan dolar untuk membangunnya. Gedung ini terlihat seperti menara dengan ketinggian yang berbeda-beda, namun sebenarnya mereka berkelompok menjadi satu.
    Agar semua pekerja dan pengunjungnya dapat ditampung, Sears Tower memiliki tujuh lobi dan lebih dari seratus lift. Empat dari lobi itu sangat tinggi, sehingga dinamakan lobi langit. Lobi langit tersebut dilayani oleh lift bertingkat, yaitu dua lift yang dibangu satu di atas yang lain. Masing-masing lift dapat memuat 25 orang. Apabila lift bertingkat ini berhenti, lift atas akan berada di satu lantai, sedangkan lift bawah akan berada di lantai di bawahnya. Itulah yang terjadi dalam lobi langit di lantai 33, 34, 66, dan 67.
    Kalian dapat menggunakan satu dari kedua lift yang akan meluncur ke atas menuju Geladak Langit di lantai 103. Perjalanan ini memakan waktu tidak sampai satu menit. Dari sini, kalian dapat memandang kota Chicago dan daerah sekitarnya dari atas.

KOTA YANG HILANG


    "Kota ini tidak mungkin ditemukan", itulah kata-kata yang keluar dari mulut mereka. Orang-orang pernah mencoba untuk menemukannya, kota yang dibangun suku Indian Inka ratusan tahun lalu, tetapi tidak ada yang berhasil. 
    Suku Indian Inka menguasai Peru lebih dari empat ratus tahun lalu. Konon, mereka membangun kota-kota di dekat puncak gunung. Bertahun-tahun kemudian, orang masih mendengar kisah tentang kota tadi, tapi tak seorang pun dapat menemukannya. 
    Salah seorang pemuda Amerika bernama Hiram Bingham, beberapa kali mencoba menemukan kota ini, sayangnya usaha Hiram masih belum membuahkan hasil. Ia tidak mudah menyerah, Hiram ingin menemukannya meskipun harus mendaki ratusan gunung. Hiram yakin bahwa kota ini ada, maka ia memutuskan untuk membuktikannya.
    Di dekat puncak gunung tersebut, Hiram melihat sesuatu di antara semak belukar. Ya! Itu adalah dinding, bangunan, serta kuil batu, yang merupakan reruntuhan sebuah kota. Hiram pun masuk ke dalam bangunan dari batu besar yang dipasang erat menjadi satu tanpa direkat dengan adukan semen. Yang menghubungkan satu bangunan dengan bangunan lain bukan jalan, melainkan anak tangga.
    Hiram pun tahu pasti bahwa kota yang ditemukannya adalah kota Inka yang hilang, karena cocok dengan keterangan yang dibacanya. Hiram pun menamainya "Machu Picchu" atau "Puncak Tua", sesuai dengan nama puncak gunung terdekat karena tak seorang pun tahu nama kota itu.