Tempat ini adalah simbol Yordania, sebuah kota kuno bersejarah dan arkeologi di Yordania Selatan yang dibangun suku Nabatea pada abad ke-4 SM, sekaligus merupakan situs di persimpangan warisan alam dan budaya yang membentuk lanskap budaya unik. Pada awalnya, tempat ini dikenal sebagai Raqmu oleh penduduknya. Sejak Johann Ludwig Burckhardt pernah menemukan kembali reruntuhan kota di Petra pada 1812, warisan budaya tersebut telah menarik berbagai minat orang dalam sejarah kuno dan budaya Nabatea, seperti wisatawan, peziarah, pelukis, dan sarjana.
Petra berbatasan dengan gunung Jabal Al-Madbah, di cekungan yang dikelilingi pegunungan yang membentuk sisi timur lembah Arabah yang membentang dari Laut Mati ke Teluk Aqaba. Orang-orang Nabatea adalah orang Arab nomaden yang berinvestasi di Petra yang dekat dengan rute perdagangan dupa dengan menjadikannya sebagai pusat perdagangan regional utama. Daerah sekitar Petra telah dihuni sejak 7000 SM, dan orang-orang Nabatea mungkin telah menetap di tempat yang akan menjadi ibu kota kerajaan mereka pada awal abad ke-4 SM. Pekerjaan arkeologi hanya menemukan bukti kehadiran Nabatea sejak abad ke-2 SM. Pada saat itu, Petra telah menjadi ibu kota mereka.
Pada tanggal 6 Desember 1985, Petra ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia. Dalam jajak pendapat populer pada tahun 2007, Petra dinobatkan sebagai salah satu dari 7 Keajaiban Dunia Baru. Taman Purbakala Petra (PAP) menjadi badan hukum otonom atas pengelolaan situs ini pada Agustus 2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar